Lahir, hidup, mati dan nikah pun satu kali

This picture is the property of Ari Yekti Mumpuni Irianti

Menapaki babak baru dalam kehidupan adalah suatu yang mengasik kan. Seperti halnya menikah adalah suatu babak yang harus dilewati seseorang, karena menikah memang bagian dari hidup. Sama ketika orang lahir, hidup, dan mati. Semuanya dilewati hanya satu kali dan saya berharap ketika nanti menikah ya hanya satu kali.

Tahap penseleksian calon yang akan dilakukan pun harus selektif. sama halnya ketika presiden memilih mentri – menteri yang akan menjadi calon pendampingnya, ya harus selektif. Harus melewati tahap fit and proper test. Karena pendamping hidup harus loyal, harus bisa hidup berdampingan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan yang paling penting harus bisa saling menghargai satu sama lain.

Begitu juga dengan calon istri yang akan saya pilih nantinya, orangnya pun harus loyal dan yang jelas harus bersinergi dengan saya. Bagi sebagian orang, ketika dalam tahap penseleksian menentukan calon pilihan bentuknya pun bermacam – macam, tergantung tujuan menikah dari orang tersebut. Ada yang menikah karena ingin kaya, maka calon pasangannya adalah orang kaya biar bisa jadi kaya. Ada yang ingin menikah karena ingin memperlancar urusan bisnis, maka calonnya mungkin pesaing bisnisnya atau rekan bisnisnya sehingga tidak ada lagi persaingan dalam bisninsnya, sehingga bisnisnya bisa lancar. Ada juga yang ingin nikah biar bisa mendapatkan keturunan ningrat (bangsawan), mungkin biar bisa dianggap bangsawan, maka nikahnya dengan anak raja, biar bisa dibilang keturuna raja. Dan mungkin ada juga yang tujuannya mungkin buat ibadah, karena menikah menurut sebgian orang adalah ibadah.

Saya tidak bermaksud naïf, selain untuk beribadah tujuan lain saya menikah adalah karena saya ingin tahapan hidup saya yaitu menikah hanya dilalui satu kali. karena kembali lagi ke tujuan awal yaitu menikah adalah tahapan dalam hidup dan selayaknya lah dilakukan hanya sekali seumur hidup sama halnya seperti lahir, hidup dan mati.

Untuk mencapai tujuan menikah satu kali, ada beberapa cara yang saya lakukan untuk memilih pasangan. Dengan harapan saya akan menikah satu kali dan mempertahankan pernikahan itu sampai ajal menjemput kami berdua. Meskipun belum teruji kebenarannya, berikut langkah – langkah yang saya lakukan.

  1. Yang pertama, dan yang paling penting adalah selalu memastikan bahwa sesama pasangan harus mempunyai tujuan yang sama, yaitu menikah hanya satu kali. Kalau tujuan pertama sudah beda tidak mungkin melakukan langkah berikutnya.  Karena toh memang sudah berbeda tujuan. Jika langkah pertama sudah sukses, baru menuju langkah kedua,
  2. Langkah kedua adalah penilaian karakter pasangan. Sudah pasti antar pasangan ditemukan perbedaan. Jangan berharap antar pasangan akan mengharapkan selalu mempunyai persamaan karakter, karena mungkin memang di dunia ini yang namnya manusia tidak akan pernah ada yang sama, semuanya berbeda. Tapi menurut saya jangan berharap sama kalo ingin cocok, tapi berharap lah saling melengkapi antar pasangan atau bisa disebut bersinergi dan mempunyai kemistri bathin tersendiri. Harus bisa menilai baik dan buruknya pasangan.
  3. Langkah berikutnya adalah pembentukan karakter pasangan. Kalau sudah bisa menilai karakter masing – masing barulah kita bisa membentuk karakter pasangan. Banyak orang  yang bilang “saya akan menerima pasangan saya apa adanya dan siap menerima kekurangannya”. Menurut saya agak salah. Bagaimana kita bisa cocok kalo setiap kali bertemu selalu saja melihat kekurangannya, tanpa tidak bisa merubah kekurangannya yang terjadi hanyalah marah – marah. Kalo kita mencintai seseorang, tidak bisa hanya menerima kekurangannya tapi harus bisa merubah kekurangannya agar lebih baik. Bukankah tujuan berpasangan adalah untuk memberikan nilai positif antar pasangan?kalo iya, ya diimanfaatkan untuk bisa sama – sama menuju kesempurnaan dalam hidup dan bisa saling melengkapi satu sama lain.
  4. Langkah yang terakhir yaitu saling menghargai, ada satu kasus teman saya yang cenderung posesif, selalu cemburu kalau pasangannya selalu dekat dengan laki – laki lain. Bahkan sang pria tidak segan – segan menulis berbagai status di Facebook sebagai ungkapan uneg – uneg dalam dirinya. Menurut saya hal ini tidak akan terjadi kalau saja sang laki – laki bisa saling menghargai dengan pasangannya. Bagaimana bisa menghargai pasangannya kalo belum bisa menghargai diri sendiri. Bukankah rasa cemburu merupakan perasaan tidak mampu untuk bisa lebih dari orang yang kita cemburui? Kalau kita bisa menghargai diri sendiri, niscaya pasti kita akan jauh lebih hebat dari orang yang kita cemburui. Karena pada dasarnya setiap pasangan tidak akan pernah dibakar api cemburu kalau ada pengertian antar pasangan dan saling berjanji menjaga komitmen. Intinya poin ke empat ini adalah, dimulai dengan menghargai diri sendiri baru menghargai pasangan.

Kalau salah satu dari ke empat cara tersebut belum bisa terpenuhi, maka saya akan menunda dahulu sampai ke empatnya terpenuhi. Bukan bermaksud menggurui, karena saya sendiri pun belum menikah. hanya sekedar sharing tidak ada maksud apa – apa, mungkin teman – teman yang sudah menikah dan telah mengarungi rumah tangga punya solusi yang lebih bagus. Boleh kiranya saya dibagi, biar bisa tambah ilmu dan bagi yang masih sendiri mungkin bisa mencoba cara ini, semoga bermanfaat.

*menulis di pagi hari sambil minum kopi, sambil merefleksikan pertunanganku yang genap 6bulan hari ini, tidak sabar dan berharap sampai pada pernikahan nanti*

kangen kamu

kangen juga yah, lama ndak nulis di sini. blog pertama yang pernah di tulisi. hehehe. karena mencoba nulis di blog lain, untuk mencari tantangan baru dalam hal menulis, tapi ternyata di wordpress ini jauh lebih menarik. hehehe. sampai akhirnya kesampaian juga bisa nulis lagi. tapi untuk kali ini gak dalem – dalem ah. cuma mau berbagi foto saja dengan teman – teman. boleh kan? secara lagi mencoba hobi baru. karena kamera baru juga. hehehe. pamer boleh kan?tapi gak riya yah. karena riya sama halnya kapitalis menurut saya. hahaha. monggo silahkan dilihat yah. kasih komen kalo perlu. salam kangen buat teman – teman semuanya.

Mencoba Memperbaiki Moral Bangsa

Lama sudah saya tidak menulis di blog ini, selain kesibukan yang melanda akhir – akhir ini, ternyata di tahun yang lalu masih menyisa kan figur yang menarik untuk diceritakan kembali. Sehabis makan malam tadi, seperti biasa melihat – lihat ada kabar apa di perekonomian dunia. Apakah moral bangsaku masih berbau kapitalis?apakah mereka masih menjadi budak materialisme?apakah orang – orang yang mengaku Nasionalis masih menjilat kaki para konglomerat kapitalis? huh.. ternyata masih saja tidak berubah. Cukup kesal juga melihat kejadian ini, padahal mata kita sudah dibuka lebar untuk melihat bagaimana kapitalisme mulai runtuh dengan dimulainya krisis di AS, dengan ulah mereka yang terlalu serakah, tidak pernah membantu sesama. Ide untuk menulis ini juga terpengaruhi ketika sedang berdiskusi dengan teman – teman ketika berkunjung ke Brisbane.

Kalo dirunut kembali mengapa Amerika bisa mengalami krisis ekonomi global, karena mereka tidak lagi menggunakan emas sebagai pendukung cadangan devisa mereka sejak 1973, melainkan menggunakan uang kertas sebagai alat tukar yang tidak ada nilai riilnya (Lim Siok Lan, 2008). Yang terjadi dsini adalah penggelembungan nilai mata uang. Dollar Amerika nilainya membumbung tinggi dipasaran, dan yang terjadi adalah Inflasi. Seharusnya nilai inflasi adalah nol, karena nilai barang dihargakan sama dengan nilai tukar. Misal,logikanya bagaimana bisa nilai motor yang harganya sekitar 1 Kg emas hanya dihargai $US100 yang nilai riil dari uang kertas itu mungkin hanya seharga kertas dan tidak sampai 1 gram emas. Tapi yang terjadi adalah banyak uang dollar yang beredar di pasar uang tanpa terkendali, maka dari itu terjadilah inflasi, dan yang terjadi harga membumbung tinggi sehinggar rakyat kecil tidak mampu beli. “Sebagai gambaran, dollar AS yang ada di pasaran 80 triliun dollar setahunJumlah ini 20 kali lipat melebihi nilai perdagangan dunia yang jumlahnya sekitar 4 triliun dolar AS pertahun. Artinya, gelembung itu bisa membeli segala yang diperdagangkan sebanyak 20 kali lipat dari dimensi yang biasa. Gelembung ini tentu akan terus membesar dan membesar” (Liem Siok Lan, 2008). Sekarang buat apa kita berprilaku konsumtif dan terus membuang  – buang uang hanya untuk menyenangkan kaum kapitalis dan ingin merasa diri kita seperti layaknya mereka yang hedonisme dan mencerminkan global. Tidak ada gunanya, hanya akan memperkaya mereka dan menenggelamkan kita tanpa disadari. Kita bangga ketika minum red wine dari Perancis, memakai tas LV, membeli sepatu BALLY, dsb. Tanpa kita sadari globalisasi akan menyerang kita tanpa ampun untuk mencapai tujuan mereka yaitu Homogenazation atau biasa disebut penyamarataan global (The UN report, 2003). Sebaiknya kita harus bersikap produktif tanpa harus konsumtif, seperti halnya Cina yang merupakan negara maju yang menerapkan sikap produktif walaupun hanya  di sektor rill yang kecil dan sekarang menjadi salah satu negara yang kuat ekonominya.

Sedih rasanya melihat kita masih sibuk sekali untuk berpesta pora ketika tahun baru 2009 tiba, asyik berfoya – foya, sementara rakyat kecil tidak tau apa makna dari tahun baru tersebut, karena mereka hanya memikirkan bagaimana besok bisa makan. Kenapa kita tidak jadikan ajang tahun baru 2009 ini untuk merenung bagaimana memperbaiki bangsa dengan memperbaiki diri kita dulu untuk tidak berprilaku konsumtif dengan tidak selalu hidup dengan pola konsumerisme, coba ada kiranya bersikap produktif dan menyisihkan sebagian dari harta kita untuk mereka yang tidak mampu, daripada kita memberikan harta kita untuk pihak kapitalis, dengan berpola hidup mewah. Mari sama – sama mensejahterakan bangsa dengan pemerataan, dan membantu yang kurang mampu, setidaknya dimulai dari diri sendri. Mudah – mudahan tercapai.

Perginya Sang Nasionalis

Hari ini selagi bersiap berangkat kuliah, terdengar bunyi pesan pendek di Handphone. Pesan pendek itu memberi kabar duka bagi ku. Seseorang yang paling kusayangi dan berjasa dalam hidupku telah pergi meninggalkanku untuk selama – lamanya. Beliau orang yang mengajarkan banyak hal, dari pelajaran hidup, berteman, menghargai orang lain dan mencintai bangsa diatas segala – galanya. Dimasa muda beliau, dihabiskan untuk selalu turut serta dalam kegiatan membangun negaranya karena rasa cinta beliau kepada bangsa yang amat sangat. Dimulai dengan menjadi anggota PNI (Partai Nasionalis Indonesia) dan selalu menjadi bagian penting dalam partai. Beliau bersama teman – teman seperjuangan mendirikan sebuah sekolah yang hingga kini sekolah tersebut masih dimanfaatkan oleh rakyat sekitar untuk tetap menimba ilmu. Mungkin dari sinilah beliau mengajarkan kepada saya bagaimana berbakti kepada bangsa dan rakyat sekitar dengan cara memberikan sesuatu yang paling berharga dan abadi yang tidak hanya mengutamakan kepentingan partai dan golongannya. Hal yang paling terpenting dan selalu saya ingat dari ajarannya adalah bagaimana mencintai bangsa diatas segala – galanya, meskipun negara tercinta sedang dilanda kesusahan, karena menurut beliau di negara inilah kita lahir, besar, menimba ilmu, bekerja dan melakukan hal- hal lain yang kita suka. Beliau tidak pernah sepenuhnya setuju apa yang dilakukan pemerintah, beliau juga tidak pernah memfigurkan seseorang, namun beliau tidak mau menyalahkan dan mundur dari peran beliau memajukan bangsa. lewat ajarannya, saya jadi mengetahui bahwa, apa yang dilakukan oleh orang lain untuk berperang dan beradu argumen karena alasan agama dan golongan semakin tiada artinya tanpa rasa cinta kita terhadap negara. Beliau pernah bekata kepada saya sewaktu hendak menemani tidur pada malam hari. Apa yang kamu lakukan untuk seseorang yang kamu cintai?apakah kamu akan bercerai berai dengannya karena kamu berbeda paham?saya berdiam sejenak dan mulai memikirkan jawabannya, dan saya menjawab, akan ku lakukan segala sesuatu buat orang yang kusayangi dan tidak kubiarkan tercerai berai meskipun kita sedang berbeda pendapat, kemudian beliau menjawab, lakukanlah itu pada negaramu. Dari percakapan tadi aku mengambil kesimpulan bahwa, buat apa kita membawa permasalahan agama dan antar golongan yang hanya dijadikan alasan untuk bercerai berai. Agama pun tidak pernah mengajarkan untuk bercerai berai, agama mengajarkan kita untuk selalu bersilahturahmi terhadap sesama. Beliau banyak meninggalkan kenangan yang berharga, diantaranya dengan selalu mengajarkan bertoleransi dan menghargai sesama, ajaran itulah yang selalu kita dapat semenjak sekolah, namun mengapa saat ini kita meninggalkannya. Negara kita adalah negara berbudaya, mempunyai adat yang bagus dan beragam. kenapa sekarang kita cenderung bangga dengan budaya western yang tidak pernah mengajarkan sopan santun dan tata krama?mengapa kita bangga dengan budaya arab yang keras dan kasar. Ada kiranya kita mengambil segala sesuatu dari mereka yang baik – baik saja, tidak semuanya dari mereka kita ambil. Selamat Jalan Pahlawanku, Engkau selalu berada di hatiku, dan ajaranmu akan selalu ku ingat, semoga dirimu diberikan tempat yang layak disisiNYA.Amin. Yang selalu mencintai mu. Sigit.

Traffic sign

Rambu

Traffic Sign

Do you know what sign is that? Maybe not, maybe yes (looks like n cigarette adv.). Yeah, i saw that sign in five minutes just before i write this article. For me, it just looks like an ordinary traffic sign. It says if you want to turn left just beep your left car/motorcycle sign and go to the left with care. Hahahaha…. (looks silly doesn’t it). However, if you look deeply to the meaning of that sign, it has also a pungent meaning. All of the time, we believe that our Right Hand is a ‘Good Hand’ and the other is a ‘Bad Hand’ (who says that anyway..?) Then, how about left-handed people? They might be angry with me Hahaha… Ok, let says that it is true. We, as ordinary human and also one of God’s creation, always make a lot of mistake. We always turn left (do the bad things) which means against God’s rule. In my opinion, as an human as well, it can be categoriezed as normal things but we have to be carefull in doing those bad things. We have to know exactly what the consequences are. In addition, we have to consider about everything whenever we want to turn left in our life. Furthermore, don’t forget to apologize either with God, family or our colleagues for every mistakes that we have done. Therefore, same as the real meaning of this sign, always care at anytime, please be aware to the consequences whenever we wanna do the bad things. Let’s we reflect our life. Minal Aidin wal faizin Mohon Maaf Lahir Bathin

Dunia sudah Mengglobal

Setelah mampir di blognya Om wimar sambil baca – baca dan denger berita disini jadi pengen nulis dan sharing sama temen – temen. Ternyata krisis ekonomi di Amerika memberikan dampaknya terhadap kita, sebut saja perusahaan yang sudah kalang kabut untuk terus bangun, dan dampak dari menurunnya transaksi di bursa saham akan bisa membawa dampaknya terhadap kaum jelata yang tidak mengerti saham. loh kok bisa? mari kita bahas menurut analisa saya (halah..kayak om wimar).

Hmm… Pertama, dari kejadian ini saya baru sadar, bahwa dunia sudah mengglobal, sebut saja sekarang orang tidak lagi menanamkan modalnya pada properti dan emas. Masih ingat di benak kita, bagaimana orang tua kita bahkan kakek dan moyang kita yang punya tanah, emas dan perhiasan banyak, karena mereka ingin menginvestasikan uang mereka disektor itu, dan juga menurut mereka tanah dan emas akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda, akan tetapi mereka tidak mempertimbangkan seberapa cepat return (keuntungan) yang mereka dapatkan dan bagaimana kalo tanah dan emasnya di jual?apakah masih ada capital (modal) yang tersisa?. Hal ini terjadi mungkin karena pola pikir fundamental yang mereka miliki masih di bilang primitif untuk sekarang ini. Tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan di masa lalu, tapi tidak sekarang (sekali lagi). Kedua, tidak ada alternatif investasi yang mereka lakukan, seperti yang kita tahu banyak sekali alternatif untuk berinvestasi sekarang ini dan sangat mudah melakukannya, seperti saham, portofolio, reksa dana atau obligasi. Sedikit sekali masyarakat yang mulai sadar dalam mensiasati rencana investasi jangka panjang mereka dengan menginvestasikan uang mereka di bursa saham, di sisi lain banyak sekali perusahaan yang melakukan investasi di sektor ini.

Saat ini seharusnya orang mulai berinvestasi pada alternatif lain seperti saham, hal ini dikarenakan selain capital (modal) yang kita tanam tidak berubah nilai, investasi ini pun menghasilkan gain yang besar. Jadi lebih kurang dalam transaksi saham, wujud yang kita gunakan dalam investasi adalah Capital gain (Keuntungan dari modal bukan modal itu sendiri). Dari kejadian tersebut kita bisa menilai bahwa banyaknya jumlah uang yang ditanamkan di bursa saham, membuat bursa saham seperti lumbung emas baru, yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang menanamkan uangnya di perusahaan yang mereka tidak mengerti bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut, yang mereka lihat adalah trend harga saham perusahaan, yang bisa jadi dipermainkan oleh oknum emiten, dan hasilnya ketika perusahaan yang di listing tersebut bangkrut banyak perushaan penanam modal kehilangan uang yang mereka tanam sebagai capital (modal) di perusahaan tersebut dan dampaknya orang yang kehilangan modal tersebut akan berupaya untuk mengembalikan modal yang mereka tanam, salah satu yang dilakukan pengusaha adalah mengurangi expense mereka, menaikkan harga jual dan menjual aset – aset mereka untuk menutup modal – modal mereka yang hilang dan melanjutkan roda usaha. karena seperti yang kita tahu Asset = Utang + Modal.

Apa dampaknya pada kita? mungkin kita sebagai expense dan assetnya (karyawan) yang dikurangi gajinya atau mungkin di PHK (pengurangan Asset), atau kita sebagai Pelanggan (customer) yang merasa harga barang naik karena harga jual naik. Solusinya, yang pertama bagi orang awam seperti kita, ini adalah saatnya kita mendirikan perusahaan sendiri (rencana investasi), dengan menyishkan tabungan kita setidaknya 20% saja dari gaji yang kita dapat, kedua, sudah saatnya kita memulai untuk mencari alternatif lain seperti saham, atau mungkin jika kita tidak mengerti tentang hal tersebut dan juga takut di bohongi oleh perusahaan Fund Manager mungkin bisa datang ke bank – bank syariah untuk mencari solusi seperti menanamkan modal di reksadana syariah, selain menguntungkan mungkin juga mendapat pahala..Hahaha.. Amin. Alternatif lain, seperti yang kita ketahui, pemerintah telah mengeluarkan obligasi pemerintah, kita bisa beli tuh.. lumayan, returnnya sekitar 15% pertahun (kalo gak salah..). Anyway, masih banyak kok cara – cara lain yang masih bisa kita gunakan, untuk tidak menjadi Babu Uang yang selalu meminta uang kepada perusahaan setiap bulannya, selagi kita mampu mungkin bisa, tapi bagaimana jika kita tidak mampu lagi (pensiun atau di PHK) apakah masih bisa?apakah kita sudah mempersiapkannya?hanya masing – masing pribadi yang tahu.

Are You Crazy?

Yup, i heard that word from my colleagues when i did fasting for the first time here. It might be fell strange for them, when they know people can suffer without eating and drinking whole day. Hahaha, actually, i was not fell angry or upset when i heard them, but just little bit curious and funny. Are you crazy or am i crazy?Have they ever heard about that?maybe not, they also asked me about fasting and why can i do that,oopss.. sorry guys, i always keep silent when they always asked me about my religion. I don’t know why, I fell religion is personal and i don’t have ability to explain this and that and I am very happy with my religion and I am not fell hesitate with it. Hmmm…, anyway for us, as Muslim, fasting is usual. we do fasting every year. I always feel Happy when I do fasting, and i always miss this moment every moment. Many Experience, I’ve got every i do this, especially, after Dzuhur prayer, when i was working in Jakarta, I always sleeping togeher with my colleagues in Mushollah and did break fasting together at roti bakar eddy. Hehehe…Sometimes, I miss with my “Sampoerna Merah” finally i can fell your taste Honey (my friend brought for me). Moreover, My beloved Mami Shinta (please be my sister in law someday), My Manager Olinxk, My sleeping beauty Dayu, and always remeber anank. Now, Ramadahan will post soon. and I always get anything from this moment. can I meet you next year Ramadhan? I Hope so. I think i get many experiences, when i do fasting in Australia for the first time. Thanks for My Lord Alloh Swt who give me everything better and better.

RUU Pornografi

Lagi rame dibicarakan di negara saya tentang RUU pornografi yang akan segera disahkan oleh DPR dan pemerintah pada tanggal 23 September 2008. Masih bingung dipikiran saya kenapa masih banyak pihak yang menolak RUU tersebut terutama kaum wanita, padahal secara logika RUU tersebut untuk melindungi kaum wanita dari pengeksplotasian oleh pornografi dan mungkin bagi kaum laki – laki RUU ini berujuan untuk melindungi keluarganya dari Kesesesatan ini. Sekedar berbagi pengalaman aja, saya yang sudah lama tinggal di negara western saja, tidak kepengin negaraku tercinta mengikuti paham liberal yang ternyata sering tidak bisa melindungi warga negaranya dari keterpurukan. Mungkin lihat saja Amerika contohnya, yang tidak bisa menghindari warganya dari keterpurukan finansial dan Politik, banyak contoh kasus perkosaan dan Bunuh diri di sana, kalo kita melihat mereka hidup disana sudah bebas sekali, bahkan pornografi di agung-agungkan. Tapi, mengapa kok masih terjadi pemerkosaan?Bahkan kasus sodomi? yah namanya juga manusia, kalo gak ada yang ngontrol, bisa lepas kendali. Contoh yang kedua, mungkin adalah kalo saya melihat disini orang banyak yang terkena kanker kulit terutama ketika musim panas, karena mempunyai kebiasaan Maaf “telanjang”. Mungkin mereka sering melindungi diri mereka dengan memakai SunBlock, tapi ternyata pakai SunBlock pun ternyata berbahaya bagi kulit, So sebaiknya berpakainlah yang rapi, setidaknya menutup aurat agar tubuh kita tetap sehat dan tidak tereksploitasi pornografi. Selalu berdoa bagi bangsaku agar selalu dalam Lindungan-Nya.

Analogi Bertuhan

Terkejut juga tadi sehabis kerja dan menikmati makan malam, saya bertanya kepada teman kerja tentang pertanyaan yang seharusnya tidak saya tanyakan dan akhirnya menjadi pikiran saya hingga sekarang. Sebenarnya pertanyaannya simple saja, saya hanya menayakan kepada teman saya yang juga sesama orang indonesia bernama santo (bukan nama sebenarnya). “To, agama lo apa sih?sontak saya terkejut mendengar ketika santo bilang, “gw gak punya agama git”. Waks.. what the hell is that?sejak kapan di negara kita boleh orang tidak beragama atau dibilang sebagai Atheis?setahu saya agama di Indonesia ada lima deh, yaitu Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, dan juga ada yang dinamakan aliran kepercayaan, tapi kalo tidak ada agama rasanya gak pernah denger deh.

Dari kejadian ini saya berfikir apakah si santo berpendapat seperti itu setelah datang ke Aussie atau memang dari Indonesia sudah tidak beragama?tapi pikiran itu saya lewatkan saja karena itu adalah urusan dia dengan sang maha pencipta, tapi yang menjadi beban pikiran saya selama ini adalah, mungkin yang dikatakan santo benar, buat apa kita beragama tapi kalo kita masih nyolong, masih suka bohong, masih suka mengambil hak orang lain dan yang paling edan adalah orang beragama tapi gak sholat Hahaha… mudah-mudahan saya bukan termasuk orang yang demikian, amin. Dari kejadian tersebut saya melihat agama saya lebih jauh lagi, dan sebenarnya agama manapun selalu mengjarkan ajaran yang baik, dan tidak pernah mengajarkan ajaran yang jelek, tapi mengapa semua orang – orang yang mengaku beragama bahkan mengaku ahli agama sering kali melakukan tindakan yang seakan dirinya tidak beragama.

Bukan bermaksud mengajarkan untuk tidak beragama dan setuju dengan paham atheis. dari kejadian ini saya memandang bahwa, apabila seseorang mengaku dirinya beragama, kiranya dia dapat menjalankan agama dengan benar dan memberi sauri tauladan bagi sesama manusia. Apabila dia tidak mampu melakukan hal itu dan selalu melakukan keburukan seperti korupsi, pelecehan agama dan tidak mau bertoleransi dengan sesama manusia, kiranya orang – orang tersebut lebih baik tidak punya agama, daripada terus menodai agama yang dia anut. Semoga bermanfaat.

Korupsi = Makan Babi?

Maaf bukan bermaksud menyinggung agama lain dalam hal menganalisa persamaan antara korupsi dan makan babi, hal ini saya maksudkan berdasarkan pengalaman saya sebagai sorang muslim yang bekerja untuk sebuah perusahaan non-muslim. Memang susah menghadapi dilema korupsi yang telah membudaya, di negara kiat. Berdasarkan pengalaman saya mungkin sama halnya dengan teman-teman, dan para pejabat negara kita yang bekerja di departemen-departemen negara. Tepatnya di tempat saya bekerja memang menempatkan saya pada situasi yang tidak sesuai dengan ajaran agama saya, karena di restaurant tersebut adalah restaurant yang menyediakan menu makanan “Babi” didalamnya, hanya beberapa saja yang tidak mengandung Babi. Kondisi menyedihkan terjadi, ketika saya meminta head chef untuk diajarkan bagaimana cara memasak agar tidak melulu saya jadi kacung alias tukan cuci piring dan buang sampah melulu yang terus – menerus menjadi bawahan para chef. tapi yang terjadi adalah dia menolak mengajariku untuk memasak dengan alasan bahwa aku tidak bisa makan makanan yang mengandung Babi. karena pada dasarnya seseorang yang masak harus mencicipi bagaimana rasa masakan tersebut, dan dia bertanya bagaimana cara saya mencicipi masakan tersebut kalo saya tidak bisa makan babi?sempet tergoda juga, dengan alasan agar bisa masak dan segera naik jabatan. Memang yang dikatakan head chef benar adanya. tidak ada yang salah. Dan lagi – lagi akidah saya diuji, head chef bilang, kalo saya siap untuk meninggalkan semua atribut agama tersebut, dia bisa segera mengajarkan saya. Alhamdulillah hingga sekarang saya masih mempertahankan akidah agama saya. Dalam hati saya berfikir, apa sih tujuan saya hidup disini?apakah setelah saya selesai kuliah kemudian saya menjadi tukang masak?tentu tidak, cita – cita saya lebih dari itu, dan saya tidak merasa harus bisa semuanya, adakalanya saya kembali kepada tujuan hidup saya yaitu semata – mata bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan hanya mengejar karir dan melupakan segala sesuatu yang haram. mudah – mudahan Alloh SWT selalu melindungi saya. Amien.

Dari cerita diatas mungkin saya dapat merefleksikan adanya kesamaan dari kejadian yang saya alami dengan apa yang dialami para pejabat – pejabat negara tersebut. Mungkin benar adanya para pejabat – pejabat di departemen pemerintahan, suka tergiur dengan aroma korupsi yang sama dengan aroma masakan Babi yang enak dicium, dirasakan namun haram, agar mereka bisa segera naik jabatan dan tidak melulu menjadi bawahan yang kerjanya melayani atasan, karena budaya ini sudah menjadi Menu Utama dalam institusi di negara kita, dan barang siapa yang tidak bisa mengikuti arus untuk tidak melakukan korupsi dan menjilat atasan, bisa jadi karir mereka akan mandek dan menjadi tukang cuci piring dan buang sampah seperti saya.

Adakalanya kita sebagai manusia kembali pada tujuan kita semua, yaitu apakah kita hidup didunia ini hanya semata – mata mengejar materi dan karir?apakah kita tidak lupa akhirat?alangkah baiknya para pejabat – pejabat tersebut berfikir kembali apakah tujuan awal mereka?apakah sumpah mereka untuk melayani masyarakat telah diaplikasikan?Bagi saya, lebih baik menjadi Kacung di dunia daripada menjadi kacung di Akhirat. Selamat merefleksikan.